Indonesia adalah negara yang saat ini sedang mengalami proses perkembangan. Pembangunan sedang digiatkan di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi pun saat ini sedang mengalami kenaikan, walaupun tidak signifkan. Namun, ada satu hal yang akan mengganggu kemajuan di berbagai bidang itu, yakni permasalahan generasi muda Indonesia yang semakin memprihatinkan. Generasi muda identik dengan yang namanya remaja. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Permasalahan remaja saat ini telah menjadi fenomena yang menarik untuk diperbincangkan, terutama mengenai penyebab dari permasalahan itu. Dalam sebuah analisis, disebutkan penyebab dari permasalahan remaja saat ini, antara lain adalah :
- Ketidakstabilan emosi.
- Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
- Senang bereksplorasi.
- Mempunyai banyak fantasi dan khayalan
- Kecenderungan membentuk kelompok dan berkelompok.
Banyaknya permasalahan remaja saat ini, menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi yang menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini, perubahan terjadi secara drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi psikis yang belum mantap yang dialami oleh para remaja
Dalam essay ini, akan ada analisis beberapa permasalahan remaja yang berkembang saat ini, yakni terjadinya pergaulan bebas, pengaruh NARKOBA, banyaknya anak yang putus sekolah dan pengaruh rokok.
A. Pergaulan Bebas
Globalisasi telah berkembang pesat dan pengaruh terhadap Negara Indonesia adalah terjadinya perubahan dan saling tukar informasi dengan berbagai negara. Salah satu bentuk globalisasi adalah westernisasi. Westernisasi menciptakan budaya baru di Indonesia. Salah satunya budaya pergaulan bebas. Banyaknya informasi mengenai kehidupan barat dijadikan sebagai pedoman bagi para remaja. Mereka tidak peduli dengan baik atau buruknya budaya tersebut terhadap dirinya. Semakin terbukanya arus informasi mempermudah bagi para remaja untuk mengikuti kehidupan di barat. Ditambah lagi dengan pergaulan antarteman yang semakin tidak sehat.
Saat ini kita dihadapkan oleh perilaku remaja yang melakukan hubungan seks di luar nikah. Dalam lingkungan yang memiliki norma dan nilai, hubungan seksual di luar nikah tidak dibenarkan. Hubungan seks di luar nikah tersebut termasuk perilaku menyimpang karena dianggap telah melanggar norma yang ada dalam masyarakat. Para remaja yang kurang mendapatkan pembekalan agama dan kurang mempertimbangkan dampak negatif dari hubungan seks di luar nikah tersebut bisa terpengaruh oleh media massa terutama televisi yang menyajikan berbagai acara yang dapat merangsang pertumbuhan seksual remaja.
Berikut adalah tabel tentang perilaku seksual remaja SMP dan SMU :
B. Pengaruh Narkoba
Narkoba merupakan salah satu permasalahan remaja yang cukup serius. Tidak sedikit remaja yang terjerumus oleh narkoba. Alasannya karena diajak teman ataupun hanya sekedar coba-coba, dan akhirnya malah terjerumus. Bukan hal yang mudah untuk lepas dari pengaruh narkoba. Biasanya pecandu harus mejalani masa rehabilitasi yang cukup lama untuk terbebas dari narkoba.
Banyak dampak yang diakibatkan oleh narkoba, baik fisik maupun psikis. Selain itu dari penggunaannya dapat menularkan virus yang sangat berbahaya, yaitu HIV. Sebab, Direktur R.S. Marzuki Mahdi, Dr. Amir Hussein Anwar, menyatakan ada sekitar 500.000 pengguna narkoba jarum suntik di Indonesia terkena HIV positif. Akibat lain dari penggunaan narkoba adalah dapat merubah perilaku seseorang, biasanya pecandu narkoba lebih temperamental dan emosional.
Berikut adalah tabel penggunaan narkoba di Indonesia, yang diantaranya, sekitar 70% dari total pecandu narkoba tercatat sebagai anak usia sekolah, antara 14-20 tahun :
Inilah hal sangat mengkhawatirkan, karena mereka adalah calon-calon pemimpin bangsa ini di masa mendatang. Melihat keadaan remaja saat ini, entah bagaimana masa depan Indonesia. Kalau bukan mereka, siapa lagi yang akan mengemban tanggung jawab dalam menjalankan negeri ini. Karena pemuda adalah gambaran bangsa ini di masa yang akan datang.
C. Anak Putus Sekolah
Putus sekolah merupakan salah satu permasalahan remaja yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain.
Salah satu penyebab yang paling populer adalah dikarenakan kondisi ekonomi yang menimpa keluarganya. Penduduk negara kita semakin banyak, tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang maksimal, mengakibatkan banyaknya pengangguran. Oleh karenanya, banyak penduduk yang dikategorikan tidak mampu. Anak dari kalangan tidak mampu inilah yang kemudian banyak mengalami putus sekolah. Faktor penyebab yang lain adalah pengaruh lingkungan teman sebaya. Seperti contoh, seorang anak diajak oleh temannya untuk bermain game online atau play station pada jam sekolah. Hal ini mengakibatkan anak malas ke sekolah dan akhirnya putus sekolah. Kejadian sepeti ini sangat tidak kita harapkan. Pendidikan generasi muda haruslah diutamakan, karena mereka yang akan mewarisi negara Indonesia yang besar ini. Apa jadinya negara kita kalau dipimpin oleh orang-orang yang tidak berpendidikan karena putus sekolah?
Salah satu solusi yang baik adalah pemerintah membangun Sekolah Rakyat (SR) yang disediakan secara cuma-cuma bagi warga kurang mampu. Di Sekolah Rakyat itu juga harus tersedia fasilitas yang baik dan tenaga guru yang mempunyai SDM baik, sehingga anak-anak yang nantinya akan bersekolah disana akan terjamin kualitasnya. Selain itu, diharapkan juga orang tua di rumah, memberikan pengawasan yang ketat terhadap si anak. Karena dengan pengawasan yang ketat dalam hal yang positif seperti itu akan memberikan sebuah proteksi atau perlindungan tehadap anak.
D. Pengaruh rokok
Masalah yang keempat adalah pengaruh rokok. Seorang remaja merokok bisa disebabkan karena pengaruh orang tua. Orang tua bertugas memberikan contoh sikap agar bisa diikuti oleh anaknya. Namun, jika orang tua itu sendiri merokok, secara tidak sengaja mereka memberi contoh kepada anaknya bahwa si anak tersebut boleh merokok.
Remaja bisa juga dikenalkan rokok oleh pergaulan dan temen mainnya. Bisa merokok karena ikut-ikutan temannya atau memang dalam komunitas pergaulannya diharuskan merokok. Remaja masih memiliki pendirian yang labil. Terkadang hanya mengikuti pergaulan teman-temannya. Ditambah lagi remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dimulai dengan coba-coba hingga akhirnya ketagihan. Kebiasaan merokok yang sudah melekat pada diri seorang remaja sulit dihilangkan karena rokok mengandung bahan yang membuat perokok tersebut kecanduan. Selain itu, mungkin remaja mulai merokok karena ingin dibilang gaul. Ada slogan “remaja ga ngerokok berarti kurang gaul”. Meskipun sebagian besar remaja perokok adalah laki-laki, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi para remaja putri untuk menjadi perokok aktif.
Dampak negatif yang ditimbulkan rokok bagi para remaja :
1. Mudah terkena penyakit pernapasan karena sejak dini sudah menjadi perokok
2. Menjadi kecanduan karena rokok mengandung bahan yang bersifat canda dan sulit dilepaskan dalam keadaan apapun
3. Harga rokok yang mahal akan memberatkan seseorang yang tergolong miskin sehingga uang yang seharusnya digunakan untuk keprluan sehari-hari malah digunakan untuk membeli rokok.
Sebenarnya sangat sulit untuk menghilangkan kebiasaan merokok pada diri seorang remaja. Sebagai solusi, bagi remaja yang belum merokok ada baiknya menghindari lingkungan merokok. Bagi remaja yang sudah terlanjur merokok sebaiknya mengurangi kebiasaan tersebut dan alangkah baiknya jika kebiasaan tersebut bisa hilang. Orang tua juga diharapkan bisa menjadi contoh yang baik kepada anak-anaknya dengan tidak merokok di depan anak-anak mereka.
Sebagai kesimpulan, Remaja merupakan tonggak masa depan bangsa. Permasalahan yang dialami remaja saat ini merupakan kewajiban kita semua, terutama pemerintah, untuk mengatasinya. Remaja haruslah mendapatkan pendidikan moral yang baik. Pergaulan bebas, banyaknya anak putus sekolah, dan pengaruh narkoba merupakan sedikit dari sekian banyak permasalahan remaja yang dihadapi di masa kini. Solusi yang paling tepat sebenarnya kita kembalikan kepada orang tua. Merekalah yang seharusnya mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan dan pergaulan anaknya. Namun, harus diakui, tanggung jawab yang besar dari pihak keluarga haruslah sejalan dengan peran pemerintah dalam menentukan kebijakan yang tepat, agar kedepannya masalah remaja bisa teratasi, paling tidak dalam jangka pendek bisa diminimalisir.
sumber : Tugas OKK Kelompok. (Andi,Ditdo,Wahyu,Herischa,Dani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar